Cloud
computing (komputasi awan) merupakan gabungan pemanfaatan
teknologi komputer (komputasi) dalam suatu jaringan dengan pengembangan
berbasis internet (awan) yang mempunyai fungsi untuk menjalankan program atau
aplikasi melalui komputer – komputer yang terkoneksi pada waktu yang sama,
tetapi tak semua yang terkonekasi melalui internet menggunakan cloud computing.
Teknologi
komputer berbasis sistem Cloud ini merupakan sebuah teknologi yang menjadikan
internet sebagai pusat server untuk mengelola data dan juga aplikasi pengguna.
Teknologi ini mengizinkan para pengguna untuk menjalankan program tanpa
instalasi dan mengizinkan pengguna untuk mengakses data pribadi mereka melalui
komputer.
Ø Sejarah Cloud Computer
Cloud computing adalah hasil dari evolusi bertahap di
mana sebelumnya terjadi fenomena grid computing, virtualisasi, application
service provision (ASP) dan Software as a Service (SaaS). Konsep penyatuan
computing resources melalui jaringan global sendiri dimulai pada tahun ‘60-an.
Saat itu muncul “Intergalactic computer network” oleh J.C.R. Licklider, yang
bertanggung jawab atas pembangunan ARPANET (Advanced Research Projects Agency
Network) di tahun 1969. Beliau memiliki sebuah cita-cita di mana setiap manusia
di dunia ini dapat terhubung dan bisa mengakses program dan data dari situs
manapun, di manapun. Menurut Margaret Lewis, Direktur Marketing Produk AMD.
“Cita-cita itu terdengar mirip dengan apa yang kini kita disebut dengan cloud
computing”. Para pakar komputasi lainnya juga memberikan penambahan terhadap
konsep ini, di antaranya John McCarthy yang menawarkan ide mengenai jaringan
komputasi yang akan menjadi infrastruktur publik, sama seperti the service
bureaus yang sudah ada sejak tahun ‘60-an.
Semenjak tahun ‘60-an, cloud computing telah
berkembang berdampingan dengan perkembangan Internet dan Web. Namun karena
terjadi perubahan teknologi bandwidth yang cukup besar pada tahun 1990-an, maka
Internet lebih dulu berkembang dibanding cloud computing. Dan kini teryata
terlihat bahwa pendorong utama cloud computing adalah karena adanya revolusi
Internet. Salah satu batu loncatan yang cukup drastis adalah dengan adanya
Salesforce.com di tahun 1999, yang merupakan pencetus pertama aplikasi
perusahaan dijalankan melalui Internet. Perkembangan berikutnya adalah adanya
Amazon Web Services di tahun 2006, di mana dengan teknologi Elastic Compute
Cloud (EC2), terdapat situs layanan web yang di komersialkan yang memungkinkan
perusahaan kecil dan individu untuk menyewa komputer atau server, agar dapat
menjalankan aplikasi komputer mereka.
Batu lompatan besar lainnya datang di tahun 2009
dengan Web 2.0 mencapai puncaknya. Google dan lainnya memulai untuk menawarkan
aplikasi browser-based untuk perusahaan besar, seperti Google Apps. “Kontribusi
yang paling penting dari komputasi cloud adalah munculnya “killer apps” dari
penguasa teknologi seperti Microsoft dan Google. Ketika perusahaan tersebut
mengirimkan layanan dalam bentuk yang mudah untuk di konsumsi, efek
penerimaannya menjadi sangat luas”, menurut Dan Germain, Chief Technology IT
provider Cobweb Solution. “Faktor utama lainnya yang mempengaruhi berkembangnya
komputasi cloud antara lain matangnya teknologi visual, perkembangan universal
banwidth berkecepatan tinggi, dan perangkat lunak universal”, menurut Jamie
Turner sang pelopor komputasi cloud. Turner menambahkan, “cloud computing sudah
menyebar luas hingga kepada para pengguna Google Doc. Kita hanya dapat
membayangkan betapa besarnya ruang lingkup yang sudah di capai. Apa saja dapat
di lakukan dan dikirimkan melalui cloud”.
Ø Tujuan dan Manfaat
Manfaat
-
Skalabilitas - Mudah meningkatkan kapasitas,
sebagai kebutuhan komputasi
berubah, tanpa membeli peralatan tambahan.
-
Accessibility - Akses
data dan aplikasi melalui internet dari mana saja. Mengurangi Biaya
-
Shift Beban
- Free staf
TI internal dari
pembaruan dan isu-isu
konstan.
Tujuan
Tujuan untuk
kelangsungan bisnis dari perusahaan tersebut, karena Cloud Computing memberikan
solusi bagi perusahaan untuk meringankan operasional perusahaan tersebut dalam
hal pengolahan data
Ketika
berbicara tentang sistem cloud computing, sistem ini terbagi menjadi dua
bagian: ujung depan dan ujung belakang. Mereka terhubung satu sama lain melalui
jaringan, biasanya adalah Internet. Ujung depan adalah sisi pengguna komputer
(user), atau klien (client), melihat. Bagian belakang adalah “cloud” bagian
dari sistem.
Ujung depan termasuk komputer klien (atau jaringan
komputer) dan aplikasi yang diperlukan untuk mengakses sistem komputasi awan.
Tidak sistem komputasi awan semua memiliki antarmuka pengguna yang sama.
Layanan seperti Web-based e-mail program memanfaatkan browser Web yang ada
seperti Internet Explorer atau Firefox. Sistem lain memiliki aplikasi unik yang
menyediakan akses jaringan untuk klien.
Di ujung belakang sistem adalah berbagai komputer, server
dan sistem penyimpanan data yang menciptakan “cloud” dari layanan komputasi.
Secara teori, sebuah cloud computer system dapat mencakup hampir semua program komputer yang
dapat anda bayangkan, dari data pengolahan hingga video game. Biasanya, setiap
aplikasi akan memiliki server khusus nya sendiri.
Sebuah server pusat mengelola sistem, memantau lalu
lintas dan permintaan client untuk memastikan semuanya berjalan lancar. Sistem
ini mengikuti seperangkat aturan yang disebut protokol dan menggunakan jenis
khusus dari perangkat lunak yang disebut middleware. Middleware network
memungkinkan komputer untuk berkomunikasi satu sama lain.
Sebagian besar, server tidak berjalan pada kapasitas
penuh. Itu berarti ada kekuatan pemrosesan yang hasil buangannya tidak
terpakai. Maka akan memerlukan sebuah cara. Teknik ini disebut virtualisasi
server. Dengan memaksimalkan output dari setiap server, virtualisasi server
mengurangi kebutuhan pada mesin dalam bekerja.
Keunggulan Cloud
Computing System
1. Keuntungan bagi para pelaku bisnis adalah
minimalisasi biaya investasi infrastruktur publik sehingga bisnis bisa lebih
terfokus pada aspek fungsionalitasnya.
2. Bagi application developer, layanan cloud
memungkinkan pengembangan dan implementasi aplikasi dengan cepat sehingga
meningkatkan produktivitas.
3. Bagi para praktisi yang bergerak di industri TI,
hal ini berarti terbukanya pasar baru bagi industri jasa pengembangan teknologi
informasi.
4. Bagi pebisnis di bidang infrastruktur, hal ini
merupakan peluang yang besar karena dengan meningkatnya penggunaan layanan
cloud ini akan meningkatkan penggunaaan bandwidth internet.
5. Integrasi
aplikasi dengan berbagai perangkat.
Kekurangan Cloud
Computing System
Resiko yang harus
dihadapi user dalam penggunaan Cloud Computing ini antara lain:
1. Service level, artinya kemungkinan service
performance yang kurang konsisten dari provider. Inkonsistensi cloud provider
ini meliputi, data protection dan data recovery.
2. Privacy, yang berarti adanya resiko data user akan
diakses oleh orang lain karena hosting dilakukan secara bersama-sama.
3. Compliance, yang mengacu pada resiko adanya
penyimpangan level compliance dari provider terhadap regulasi yang diterapkan
oleh user.
4. Data ownership, mengacu pada resiko kehilangan
kepemilikan data begitu data disimpan dalam cloud.
5. Data mobility, yang mengacu pada kemungkinan share
data antar cloudservice dan cara
memperoleh kembali data jika suatu saat usermelakukan proses terminasi terhadap
layanan cloud Computing.
Ø Contoh – contoh cloud
computing
Google Drive unggul dalam
kemudahan penggunaan dan social integration. Pencarian file yang menawan serta
tampilan yang menarik, dan yang paling penting adalah Google Drive cocok jika
yang biasa kita gunakan adalah produk-produk dari Google.
SkyDrive unggul dalam hal
kapasitas penyimpanan dan akses file. Tampilan dari SkyDrive juga menarik, dan
yang yang lebih penting adalah SkyDrive cocok digunakan jika kita biasa
menggunakan dokumen microsoft office.
DropBox unggul dalam hal pihak
ke-3. Jika Google Drive dan SkyDrive dikembangkan oleh developer dari dalam
perusahaan, DropBox memiliki pengembang uang cukup besar. Selain itu, kapasitas
DropBox yang didapatkan secara gratis sebesar 2GB dapat ditingkatkan sampai
dengan 18GB dengan cara referrar.
Indowebster
Kelebihan
dari web indowebster kita dapet mendownload vidio klip music terbaru, dapat
mengupload video sendiri, mencari mentahan game dan lain-lain.
Kekurangan
dari indowebster banyaknya orang – orang yang tak bertanggung jawab mengupload
aplikasi-aplikasi.
4Shared
Kelebihan
- Multi language.
4Shared mendukung berbagai bahasa pengantar yang dapat digunakan, termasuk
Bahasa Indonesia. Jadi, dunsanak dapat lebih mudah memahami aturan dan
ketentuannya.
- Ada fasilitas search. Seseorang
dapat mencari file yang diinginkan dengan menggunakan keyword di 4Shared
karena adanya fasilitas pencarian.
- Ada fasilitas explore file.
Fasilitas ini berlaku hanya yang telah mendaftar atau member 4Shared. Jika
seorang member tidak ingin berbagi file tertentu, maka cukup dengan
mengatur file tersebut menjadi ‘privat’.
- Ada fasilitas preview audio/video.
Seseorang dapat mendengar dan melihat audio/video yang ada di 4Shared
tanpa harus mendowloadnya terlebih dahulu.
- Multiple upload.
Dunsanak dapat upload file lebih dari satu dalam waktu yang bersamaan
dengan ketentuan tidak lebih dari 100Mb.
- Kecepatan proses download. Dapat
juga dikatakan cenderung lebih cepat.
- Tidak ada iklan pop-up. Pada
4Shared, untuk iklan hanya dipasang atau ditampilkan pada sidebar tertentu
saja, tanpa ada iklan pop-up.
Kekurangan
- Kapasitas penyimpanan file dibatasi, yaitu
maksimal 10Gb. Jika dunsanak ingin lebih dari itu, maka harus bayar,
sehingga mendapatkan kapasitas 100Gb untuk premium account . Hal ini
sangatlah tidak bersahabat bagi para penakluk fasilitas gratisan. Hehehe
:-D
- Membership hanya 1 bulan.
Artinya, jika dalam jangka waktu 1 bulan dunsanak tidak melakukan login,
maka semua file akan dihapus. Jadi, dunsanak haruslah login minimal 1x
dalam sebulan.
Hal seperti ini hanya berlaku untuk member atau akun free/gratis. - Waktu tunggu download. Pada
4Shared, terdapatnya waktu tunggu, yaitu 10 detik. Setelah itu baru akan
muncul link untuk download. Tetapi, terkadang waktu tunggu ini bisa lebih
dari 120 detik.
Daftar Pustaka :
Rahmahto, A. P.,"Cloud Computing, Teknologi Komputasi Masa
Depan", April 2011
Teknologi Pusat. “Manfaat dan Contoh
Cloud Computing”. April 2015. http://pusatteknologi.com/pengertian-manfaat-cara-kerja-dan-contoh-cloud-computing.html
Blogspot teknojakarta. “Manfaat dan
Tujuan Cloud Computing”. April 2015. http://teknojakarta1207.blogspot.com/p/manfaat-dan-tujuan-cloud-computing.html
Formatika Visioin. “Perbandingan Google
Drive Skydrive dan Dropbox”. April 2015. http://googleapps.visioinformatika.com/perbandingan-google-drive-skydrive-dan-dropbox/